Friday 14 August 2015

an apology

Hai. Hai hai hai hai hai ya ampun, hai.
Yang ini, mudah-mudahan dibaca. Kalau nggak dibaca, yaaaa aku cuma bisa guling-guling saja. Aduh, gak nyambung. Maaf ya, heuheuheu.

I just want to say sorry for all the bad thoughts I wrote on my previous post. For all the curses and swears I softly typed. Maaf, ya.

But most importantly, I want to thank you. For every little things you've done; the Iate night conversations, all the stories you decided to share to me, and so on. I really mean it.

My feeling is indescribable. Yang sehat, ya. Please. Jangan sakit. Kamu orang kuat, aku tahu. Kalau nggak, kamu gak bakal bertahan sejauh ini, kan? Seenggaknya, kamu dan Theresa adalah alasan di balik Aulia yang jadi jarang mengeluh ketika dihujani tugas. Apa yang kalian jalani lebih berat tapi seenggaknya, kalian terlihat baik-baik saja.

Hahaha rasanya lucu melihat tulisanku sebelumnya. Aku memang betul-betul nggak mau berjuang untuk hal yang sia-sia, jadi kala itu aku menyerah. Tapi kemudian kamu mau datang dan menjelaskan.

Kita sama-sama berjuang walau dalam medan berbeda, kan? Sementara kamu melawan Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika, aku juga berusaha membantai anak-anak IPS. Hahaha. Ya ampun, bahasaku. Ah tapi begitulah. Aku nggak menemukan alasan untuk kesal lagi, sayang, tenang saja. Malah sekarang rasanya perlu kupikir berulang kali sebelum menyapa karena waktumu lebih bagus dipakai untuk istirahat atau pergi keluar melihat-lihat dunia.


Out of all these things I've done, I think I love you better now
:)

PS : mind to listen to Little Things by One Direction? Because I'm in love with you, and all these little things (oh ya ampun, Aulia bisa manis juga ternyata).

Selamat malam! Hehehe.

No comments:

Post a Comment