Wahai Mentari
Kami, para manusia Bumi, terlalu sering merutukmu
"Kau terlalu panas!"
Begitulah ucapan kekesalan kami
Tapi Mentari
Jangan kau iri pada Sang Rembulan
Karena meski ia begitu dirindukan saat gelap menyapa
Karena meski cahayanya sangat dinanti
Kami butuh dikau, Mentari
Mentari
Ingatkah kau dengan kawanmu, Pelangi?
Ia begitu manis dan cantik
Dan hanya kau yang dapat membangunkannya dari tidurnya yang amat panjang
Mentari
Lewat karyaku ini
Ingin kukatakan sejuta terima kasihku
Terima kasih karena telah menyinari bumi dengan semangatmu
Dengan sinarmu yang begitu menyehatkan di kala pagi
Mentari
Berbanggalah!
Tanpamu, kami mati
Tanpamu, pelangi akan tidur selamanya
Terima kasih, wahai Mentari
Karya: Aulia Azizah
Friday 28 September 2012
Thursday 27 September 2012
Pagi yang Berkabut
Pagi ini pagi yang berkabut
Kabutnya tak biasa, begitu tebal
Setebal kabut di hatiku
Kabut yang membuat para sahabatku kedinginan
Dinginnya menusuk tulang
Meredam menghujam badan
Kabut, kabut
Pergilah
Jauhi aku
Karya: Aulia Azizah
Kabutnya tak biasa, begitu tebal
Setebal kabut di hatiku
Kabut yang membuat para sahabatku kedinginan
Dinginnya menusuk tulang
Meredam menghujam badan
Kabut, kabut
Pergilah
Jauhi aku
Karya: Aulia Azizah
Subscribe to:
Posts (Atom)